Evaluasi Kadar Gas Karbon Monoksida dan Sulfur Dioksida Udara pada Jalan Padat Lalu Lintas di Surabaya

Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode surveilans udara dengan pendekatan sampling di lokasi padat lalu lintas di Surabaya. Pengambilan sampel dilakukan di tiga titik berbeda pada waktu puncak lalu lintas (pagi, siang, dan sore hari) menggunakan alat pemantauan gas portabel. Kadar karbon monoksida (CO) dan sulfur dioksida (SO2) diukur dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Analisis statistik dilakukan untuk mengevaluasi hubungan kadar gas dengan intensitas lalu lintas dan parameter cuaca seperti suhu dan kelembapan.

Hasil Penelitian Farmasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar CO dan SO2 melebihi ambang batas yang ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup pada jam-jam sibuk. Kadar CO rata-rata tercatat sebesar 12 ppm, sedangkan kadar SO2 rata-rata mencapai 0,08 ppm. Kadar kedua gas ini menunjukkan korelasi positif dengan volume kendaraan, terutama pada titik dengan lalu lintas berat dan macet.

Diskusi Peningkatan kadar CO dan SO2 di jalan padat lalu lintas diduga berasal dari emisi kendaraan bermotor, khususnya yang menggunakan bahan bakar fosil. Gas CO berpotensi menghambat transportasi oksigen dalam tubuh melalui pembentukan karboksihemoglobin, sementara SO2 dapat memicu gangguan saluran pernapasan. Faktor lingkungan seperti suhu tinggi juga dapat meningkatkan konsentrasi gas di udara. Temuan ini mendukung perlunya penerapan kebijakan transportasi ramah lingkungan dan pengelolaan lalu lintas yang lebih baik di Surabaya.

Implikasi Farmasi Dari perspektif farmasi, paparan gas berbahaya seperti CO dan SO2 dapat memperburuk kondisi kesehatan pasien dengan penyakit pernapasan kronis seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Temuan ini menunjukkan pentingnya penyediaan obat-obatan inhalasi dan edukasi mengenai manajemen eksaserbasi penyakit bagi pasien di wilayah dengan polusi udara tinggi.

Interaksi Obat Paparan gas CO dan SO2 dapat memengaruhi farmakokinetik obat tertentu. CO dapat menurunkan kapasitas oksigen darah, yang berpotensi mengubah distribusi obat. Sementara itu, SO2 dapat meningkatkan stres oksidatif, yang mungkin memengaruhi metabolisme obat oleh enzim hati. Oleh karena itu, pemantauan ketat diperlukan untuk pasien yang menggunakan obat-obatan dengan indeks terapeutik sempit.

Pengaruh Kesehatan Paparan kronis terhadap CO dan SO2 dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari sakit kepala, mual, hingga gangguan kardiovaskular dan pernapasan yang serius. Risiko lebih tinggi ditemukan pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan komorbiditas. Oleh karena itu, intervensi kesehatan masyarakat yang berfokus pada pengurangan paparan gas beracun sangat diperlukan.

Kesimpulan Penelitian ini mengungkapkan bahwa kadar CO dan SO2 di jalan padat lalu lintas di Surabaya melebihi ambang batas yang direkomendasikan, memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan masyarakat. Hasil ini menyoroti pentingnya upaya mitigasi polusi udara, baik melalui regulasi transportasi maupun peningkatan kesadaran masyarakat tentang risiko kesehatan dari polusi udara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *