Uncategorized – Pusat Pengembangan Pendidikan https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/ Mon, 19 May 2025 23:52:30 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/wp-content/uploads/2022/01/cropped-cropped-logo-poltekkes-yang-baru-2-1-32x32.png Uncategorized – Pusat Pengembangan Pendidikan https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/ 32 32 Penyamaan Persepsi dan Pembekalan PKL 2022 https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/2022/01/25/penyamaan-persepsi-dan-pembekalan-pkl-2022/ https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/2022/01/25/penyamaan-persepsi-dan-pembekalan-pkl-2022/#respond Tue, 25 Jan 2022 13:57:51 +0000 http://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/?p=96 Poltekkes Kemenkes Makassar kembali menggelar penyamaan persepsi dan pembekalan bagi pembimbing dan mahasiswa menjelang pelaksaan PKL 2022 pada 1-28 Februari 2022

]]>
https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/2022/01/25/penyamaan-persepsi-dan-pembekalan-pkl-2022/feed/ 0
Pengaruh Interaksi Obat terhadap Efikasi Terapi Pasien: Kajian di Poltekkes https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/2010/08/09/pengaruh-interaksi-obat-terhadap-efikasi-terapi-pasien-kajian-di-poltekkes/ https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/2010/08/09/pengaruh-interaksi-obat-terhadap-efikasi-terapi-pasien-kajian-di-poltekkes/#respond Mon, 09 Aug 2010 14:22:00 +0000 https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/?p=609 Read More ...]]> Pengaruh Interaksi Obat terhadap Efikasi Terapi Pasien: Kajian di Poltekkes merupakan topik penting yang dibahas dalam pendidikan kesehatan, terutama di bidang farmasi dan farmakologi. Interaksi obat terjadi ketika dua atau lebih obat yang diberikan secara bersamaan mempengaruhi cara kerja masing-masing obat, yang dapat mengakibatkan perubahan dalam efikasi terapi. Interaksi ini bisa bersifat sinergis (meningkatkan efektivitas) atau antagonis (mengurangi efektivitas), dan dalam beberapa kasus, dapat menyebabkan efek samping yang serius. Dalam kajian di Poltekkes, mahasiswa diajarkan untuk mengenali berbagai jenis interaksi obat dan dampaknya terhadap keberhasilan pengobatan pasien.

Salah satu bentuk interaksi obat yang sering dibahas adalah interaksi farmakokinetik, di mana satu obat dapat mempengaruhi penyerapan, distribusi, metabolisme, atau ekskresi obat lain. Misalnya, obat yang menginduksi enzim hati dapat mempercepat metabolisme obat lain, sehingga menurunkan kadar obat dalam tubuh dan mengurangi efektivitasnya. Sebaliknya, obat yang menghambat enzim dapat meningkatkan kadar obat lain, berpotensi menyebabkan toksisitas. Mahasiswa di Poltekkes mempelajari mekanisme ini untuk memahami bagaimana berbagai obat dapat saling mempengaruhi di dalam tubuh pasien dan bagaimana mengelola terapi untuk mencegah interaksi yang merugikan. Untuk informasi lebih lanjut anda bisa kunjungi link berikut ini: https://pafipemkobatu.org/

Selain interaksi farmakokinetik, interaksi farmakodinamik juga menjadi topik penting. Interaksi ini terjadi ketika dua obat bekerja pada reseptor yang sama atau jalur fisiologis yang terkait, yang dapat mengakibatkan perubahan respons tubuh terhadap pengobatan. Misalnya, kombinasi obat antihipertensi yang bekerja melalui mekanisme berbeda dapat memberikan efek penurunan tekanan darah yang lebih signifikan, namun juga meningkatkan risiko hipotensi berlebihan. Mahasiswa Poltekkes dilatih untuk menganalisis interaksi farmakodinamik ini dan menilai risiko serta manfaat dalam konteks terapi yang diberikan kepada pasien.

Dalam praktik klinis, tenaga kesehatan harus terus memantau potensi interaksi obat, terutama pada pasien yang menerima banyak obat untuk kondisi kronis seperti diabetes, hipertensi, atau penyakit jantung. Pengelolaan interaksi obat memerlukan kolaborasi antara farmasis, dokter, dan perawat untuk menyesuaikan regimen pengobatan berdasarkan kondisi individual pasien. Di Poltekkes, mahasiswa diajarkan untuk menggunakan berbagai sumber informasi, seperti literatur klinis dan perangkat lunak interaksi obat, guna membantu mereka mengenali dan mencegah interaksi obat yang dapat mempengaruhi efikasi terapi. Dengan pemahaman yang baik tentang pengaruh interaksi obat, tenaga kesehatan dapat membantu memastikan bahwa pasien menerima pengobatan yang aman dan efektif.

]]>
https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/2010/08/09/pengaruh-interaksi-obat-terhadap-efikasi-terapi-pasien-kajian-di-poltekkes/feed/ 0
Pentingnya Pengetahuan tentang Farmakokinetik dalam Pengelolaan Obat https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/2010/08/08/pentingnya-pengetahuan-tentang-farmakokinetik-dalam-pengelolaan-obat/ https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/2010/08/08/pentingnya-pengetahuan-tentang-farmakokinetik-dalam-pengelolaan-obat/#respond Sun, 08 Aug 2010 14:22:00 +0000 https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/?p=610 Read More ...]]> Pentingnya Pengetahuan tentang Farmakokinetik dalam Pengelolaan Obat sangatlah vital bagi tenaga kesehatan dalam memastikan pengobatan yang efektif dan aman bagi pasien. Farmakokinetik adalah ilmu yang mempelajari perjalanan obat dalam tubuh, mencakup proses penyerapan (absorption), distribusi (distribution), metabolisme (metabolism), dan ekskresi (excretion) obat. Pengetahuan tentang farmakokinetik membantu tenaga kesehatan memahami bagaimana obat bekerja pada berbagai tahap ini, serta bagaimana faktor-faktor tertentu seperti usia, berat badan, fungsi hati dan ginjal, atau kondisi kesehatan pasien lainnya dapat memengaruhi hasil terapi. Dengan pemahaman ini, tenaga kesehatan dapat menyesuaikan dosis dan regimen pengobatan sesuai kebutuhan individu pasien.

Salah satu aspek penting dari farmakokinetik adalah penyerapan obat, yaitu bagaimana obat masuk ke dalam aliran darah setelah diberikan. Pengetahuan mengenai rute pemberian obat—baik secara oral, intravena, topikal, maupun inhalasi—sangat memengaruhi kecepatan dan jumlah obat yang mencapai sirkulasi sistemik. Misalnya, obat yang diberikan secara intravena akan bekerja lebih cepat daripada obat yang diminum, yang harus melalui proses pencernaan terlebih dahulu. Tenaga kesehatan yang memahami proses ini dapat memilih rute pemberian obat yang tepat sesuai dengan kondisi klinis pasien dan kebutuhan terapi. Untuk informasi lebih lanjut anda bisa kunjungi link berikut ini: https://pafikabupatenponorogo.org/

Distribusi obat adalah tahap farmakokinetik berikutnya yang sangat memengaruhi efektivitas terapi. Obat yang telah masuk ke dalam darah kemudian didistribusikan ke berbagai jaringan dan organ tubuh. Namun, distribusi ini tidak merata, dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti aliran darah ke organ, ikatan obat dengan protein plasma, serta permeabilitas membran sel. Pemahaman tentang distribusi obat sangat penting untuk memastikan bahwa obat mencapai target organ dengan konsentrasi yang memadai tanpa menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Misalnya, obat yang bersifat lipofilik cenderung tersimpan di jaringan lemak, sementara obat yang larut dalam air akan lebih cepat dieliminasi melalui ginjal.

Proses metabolisme dan ekskresi obat juga menjadi bagian krusial dari farmakokinetik yang perlu dikuasai. Metabolisme, yang sebagian besar terjadi di hati, mempengaruhi seberapa cepat obat diubah menjadi bentuk aktif atau tidak aktif. Sementara itu, ekskresi, terutama melalui ginjal, menentukan seberapa lama obat bertahan dalam tubuh. Kondisi medis yang mempengaruhi hati atau ginjal dapat mengubah laju metabolisme dan ekskresi, sehingga menimbulkan risiko akumulasi obat dan toksisitas. Dengan pengetahuan yang baik tentang farmakokinetik, tenaga kesehatan dapat memantau fungsi organ vital ini dan menyesuaikan dosis obat untuk mencegah komplikasi, memastikan bahwa pasien menerima manfaat terapi maksimal dengan risiko minimal.

]]>
https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/2010/08/08/pentingnya-pengetahuan-tentang-farmakokinetik-dalam-pengelolaan-obat/feed/ 0
Tantangan dan Peluang dalam Produksi Obat Generik di Indonesia https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/2010/08/07/tantangan-dan-peluang-dalam-produksi-obat-generik-di-indonesia/ https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/2010/08/07/tantangan-dan-peluang-dalam-produksi-obat-generik-di-indonesia/#respond Sat, 07 Aug 2010 14:23:00 +0000 https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/?p=611 Read More ...]]> Tantangan dan Peluang dalam Produksi Obat Generik di Indonesia merupakan topik yang penting dalam konteks pengembangan industri farmasi nasional. Obat generik, yang merupakan salinan dari obat paten dengan komposisi yang sama namun biasanya dijual dengan harga yang lebih terjangkau, memainkan peran krusial dalam meningkatkan aksesibilitas perawatan kesehatan bagi masyarakat. Meskipun memiliki potensi yang besar, industri obat generik di Indonesia menghadapi berbagai tantangan, termasuk regulasi yang ketat, kompetisi pasar yang tinggi, serta isu kualitas dan standar produksi.

Salah satu tantangan terbesar adalah regulasi yang dihadapi oleh produsen obat generik. Proses pendaftaran obat generik memerlukan penelitian dan pengujian yang mendalam untuk memastikan bioekivalensi dan keamanan obat. Selain itu, perubahan regulasi dari pemerintah yang berkaitan dengan pengawasan dan pengujian obat sering kali membuat produsen kesulitan dalam menyesuaikan diri, terutama bagi perusahaan kecil yang memiliki sumber daya terbatas. Hal ini bisa menghambat kecepatan dan efisiensi produksi obat generik, sehingga mengurangi kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Untuk informasi lebih lanjut anda bisa kunjungi link berikut ini: https://idikotapontianak.org/

Di sisi lain, ada peluang besar bagi pengembangan industri obat generik di Indonesia. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan dan aksesibilitas layanan kesehatan memberikan permintaan yang tinggi untuk obat generik. Selain itu, dukungan dari pemerintah dalam bentuk kebijakan untuk meningkatkan industri farmasi lokal, seperti insentif bagi produsen obat generik dan pengembangan fasilitas penelitian, dapat mendorong pertumbuhan industri ini. Dengan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah dan keahlian lokal, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi produsen obat generik yang kompetitif di pasar global.

Selain itu, perkembangan teknologi juga membuka peluang bagi inovasi dalam produksi obat generik. Pemanfaatan teknologi modern, seperti otomasi dalam proses produksi dan penggunaan sistem manajemen mutu yang lebih baik, dapat meningkatkan efisiensi dan konsistensi produk. Selain itu, kolaborasi antara akademisi, peneliti, dan industri dapat menghasilkan penelitian yang lebih mendalam mengenai formulasi obat yang efektif dan aman. Dengan memanfaatkan peluang ini, Indonesia tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga meningkatkan ekspor obat generik ke pasar internasional, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.

]]>
https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/2010/08/07/tantangan-dan-peluang-dalam-produksi-obat-generik-di-indonesia/feed/ 0
Pemanfaatan Teknologi Nano dalam Pengembangan Obat-Obatan Modern https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/2010/08/06/pemanfaatan-teknologi-nano-dalam-pengembangan-obat-obatan-modern/ https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/2010/08/06/pemanfaatan-teknologi-nano-dalam-pengembangan-obat-obatan-modern/#respond Fri, 06 Aug 2010 14:23:00 +0000 https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/?p=612 Read More ...]]> Pemanfaatan Teknologi Nano dalam Pengembangan Obat-Obatan Modern telah menjadi fokus utama dalam penelitian farmasi dan bioteknologi. Teknologi nano mengacu pada teknik yang melibatkan manipulasi dan pengendalian materi pada skala nanometer (1 hingga 100 nanometer). Dengan ukuran yang sangat kecil, nanopartikel dapat berinteraksi dengan sistem biologis dengan cara yang unik, memungkinkan pengembangan formulasi obat yang lebih efektif dan aman. Teknologi ini menawarkan peluang untuk meningkatkan biodisponibilitas obat, mengurangi efek samping, dan meningkatkan target terapeutik, sehingga membawa kemajuan signifikan dalam pengobatan berbagai penyakit, termasuk kanker, infeksi, dan penyakit kronis lainnya.

Salah satu penerapan utama teknologi nano dalam pengembangan obat adalah dalam bentuk nanopartikel yang dapat meningkatkan penyerapan obat dalam tubuh. Obat-obatan yang sulit larut dalam air sering kali memiliki biodisponibilitas yang rendah, yang mengurangi efektivitasnya. Dengan menggunakan nanopartikel, obat dapat diformulasi menjadi bentuk yang lebih mudah diserap oleh tubuh. Misalnya, nanopartikel lipid atau polimer dapat digunakan untuk mengemas obat, melindunginya dari degradasi, dan meningkatkan penyerapan dalam saluran pencernaan. Ini sangat penting dalam pengobatan penyakit seperti kanker, di mana efektivitas pengobatan sangat bergantung pada konsentrasi obat yang mencapai target tumor. Untuk informasi lebih lanjut anda bisa kunjungi link berikut ini: https://idikotabanjarmasin.org/

Selain itu, teknologi nano memungkinkan pengembangan sistem penghantaran obat yang lebih cerdas dan terarah. Dengan memodifikasi permukaan nanopartikel, peneliti dapat mengarahkan obat langsung ke sel atau jaringan yang terkena penyakit, sehingga meminimalkan dampak pada sel sehat. Sistem penghantaran ini dapat dipicu oleh faktor tertentu, seperti pH atau temperatur, untuk melepaskan obat secara tepat waktu dan di lokasi yang diinginkan. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan efikasi terapi tetapi juga mengurangi efek samping yang sering terkait dengan pengobatan sistemik, seperti kemoterapi.

Meskipun teknologi nano menawarkan banyak manfaat, tantangan juga perlu diatasi sebelum dapat diimplementasikan secara luas dalam pengembangan obat. Isu terkait keamanan dan toksisitas nanopartikel dalam tubuh manusia masih menjadi perhatian utama. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami bagaimana nanopartikel berinteraksi dengan sel-sel dan jaringan tubuh, serta potensi dampaknya terhadap kesehatan jangka panjang. Selain itu, regulasi dan standar yang jelas juga perlu dikembangkan untuk memastikan bahwa produk obat berbasis teknologi nano memenuhi kriteria kualitas dan keamanan yang tinggi. Dengan mengatasi tantangan ini, teknologi nano memiliki potensi untuk merevolusi cara kita mengembangkan dan mengelola obat-obatan modern, memberikan harapan baru bagi pasien di seluruh dunia.

]]>
https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/2010/08/06/pemanfaatan-teknologi-nano-dalam-pengembangan-obat-obatan-modern/feed/ 0
Etika dan Tanggung Jawab dalam Penanganan Obat bagi Mahasiswa Farmasi Poltekkes https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/2010/08/05/etika-dan-tanggung-jawab-dalam-penanganan-obat-bagi-mahasiswa-farmasi-poltekkes/ https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/2010/08/05/etika-dan-tanggung-jawab-dalam-penanganan-obat-bagi-mahasiswa-farmasi-poltekkes/#respond Thu, 05 Aug 2010 14:01:00 +0000 https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/?p=618 Read More ...]]> Etika dan tanggung jawab dalam penanganan obat merupakan prinsip mendasar yang harus dipahami oleh mahasiswa farmasi Poltekkes. Sebagai calon tenaga kesehatan, mereka tidak hanya bertanggung jawab untuk mengetahui seluk-beluk obat secara teknis, tetapi juga harus memahami pentingnya menjaga etika profesional dalam setiap aspek pekerjaannya. Etika ini meliputi integritas dalam menjalankan tugas, memastikan keselamatan pasien, serta menghormati hak-hak pasien dalam menerima informasi yang jelas dan transparan tentang pengobatan mereka. Mahasiswa farmasi yang menguasai prinsip etika akan mampu bekerja dengan profesionalisme yang tinggi dan mendukung kualitas pelayanan kesehatan secara menyeluruh.

Dalam penanganan obat, kewajiban utama mahasiswa farmasi adalah menjaga keamanan dan keselamatan pasien. Ini berarti mereka harus selalu teliti dalam membaca resep, menghitung dosis, dan memastikan bahwa obat yang diberikan sesuai dengan kebutuhan klinis pasien. Setiap langkah harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab, karena kesalahan sekecil apa pun bisa berdampak serius pada kesehatan pasien. Etika dalam penanganan obat juga mencakup kemampuan untuk mengatakan “tidak” ketika menemukan situasi di mana pemberian obat tidak aman atau meragukan, serta melaporkan setiap kesalahan yang mungkin terjadi dalam proses pengobatan. Tanggung jawab moral untuk melindungi pasien menjadi prioritas dalam praktik farmasi. Untuk informasi lebih lanjut anda bisa kunjungi link berikut ini: https://pafikabkabacehsingkil.org/

Selain itu, privasi pasien adalah aspek etika lain yang harus dijunjung tinggi oleh mahasiswa farmasi Poltekkes. Setiap informasi tentang kondisi kesehatan pasien, termasuk riwayat pengobatan dan resep obat, harus dijaga kerahasiaannya. Mahasiswa farmasi harus berhati-hati untuk tidak membocorkan informasi pribadi pasien, baik secara sengaja maupun tidak. Penghormatan terhadap kerahasiaan pasien ini penting untuk membangun kepercayaan antara tenaga medis dan pasien. Etika ini juga mengharuskan mahasiswa untuk bersikap profesional saat berkomunikasi dengan pasien dan memastikan bahwa pasien memahami cara penggunaan obat yang benar tanpa merasa dihakimi atau direndahkan.

Terakhir, tanggung jawab mahasiswa farmasi juga mencakup edukasi pasien. Mereka harus mampu memberikan informasi yang jelas dan akurat tentang obat yang diresepkan, termasuk cara penggunaan, dosis yang tepat, efek samping, serta interaksi yang mungkin terjadi dengan obat lain atau makanan. Mengedukasi pasien adalah bagian dari etika profesi farmasi, karena pemahaman yang baik dari pasien akan membantu meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan dan meminimalkan risiko kesalahan. Mahasiswa farmasi yang memahami dan menerapkan etika serta tanggung jawab dalam penanganan obat akan berperan penting dalam menciptakan sistem pelayanan kesehatan yang aman, efektif, dan berintegritas tinggi.

]]>
https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/2010/08/05/etika-dan-tanggung-jawab-dalam-penanganan-obat-bagi-mahasiswa-farmasi-poltekkes/feed/ 0
Pengaruh Teknologi pada Pengelolaan Obat di Poltekkes https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/2010/08/04/pengaruh-teknologi-pada-pengelolaan-obat-di-poltekkes/ https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/2010/08/04/pengaruh-teknologi-pada-pengelolaan-obat-di-poltekkes/#respond Wed, 04 Aug 2010 14:01:00 +0000 https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/?p=619 Read More ...]]> Teknologi telah membawa perubahan besar dalam berbagai bidang, termasuk dalam pengelolaan obat di institusi pendidikan kesehatan seperti Poltekkes. Penggunaan teknologi canggih, seperti sistem manajemen farmasi berbasis komputer, telah memungkinkan proses pengelolaan obat menjadi lebih efisien dan akurat. Mahasiswa Poltekkes kini dapat belajar mengelola obat dengan bantuan software yang dirancang untuk melacak stok obat, mengatur distribusi, dan mengelola catatan pengobatan pasien. Teknologi ini tidak hanya membantu mempercepat proses administrasi, tetapi juga meminimalkan kesalahan dalam penghitungan stok dan penyaluran obat.

Selain itu, teknologi juga berperan penting dalam memastikan keamanan obat. Dengan sistem barcode atau QR code, mahasiswa farmasi dapat dengan mudah memverifikasi informasi penting seperti tanggal kedaluwarsa, batch produksi, dan kondisi penyimpanan obat. Teknologi ini membantu mengurangi risiko penggunaan obat yang sudah kedaluwarsa atau salah jenis obat. Mahasiswa juga dilatih untuk menggunakan alat-alat canggih dalam memastikan kualitas obat, seperti alat untuk memeriksa suhu dan kelembaban dalam penyimpanan obat yang memerlukan kondisi khusus. Dengan demikian, teknologi mendukung pengelolaan obat yang lebih aman dan efektif di lingkungan pendidikan. Untuk informasi lebih lanjut anda bisa kunjungi link berikut ini: https://pafipemkobatu.org/

Penggunaan teknologi juga memungkinkan pemantauan interaksi obat yang lebih baik. Dengan akses ke database interaksi obat digital, mahasiswa Poltekkes dapat dengan mudah memeriksa apakah obat yang diberikan berpotensi berinteraksi dengan obat lain yang sedang dikonsumsi pasien. Informasi ini sangat penting dalam pengelolaan terapi pasien yang kompleks, di mana beberapa obat sering kali digunakan bersamaan. Teknologi ini juga memberikan akses kepada mahasiswa untuk terus mengikuti perkembangan terbaru tentang obat-obatan baru, termasuk efek samping atau perubahan dalam protokol pengobatan, yang sangat penting dalam dunia farmasi yang dinamis.

Terakhir, teknologi juga meningkatkan edukasi dan pelatihan mahasiswa dalam pengelolaan obat. Mahasiswa Poltekkes kini dapat menggunakan simulasi virtual untuk berlatih mengelola resep obat, memahami rantai pasokan farmasi, dan mengenali potensi risiko kesalahan dalam penyaluran obat. Simulasi ini memungkinkan mereka belajar dari skenario kehidupan nyata tanpa harus menghadapi risiko langsung pada pasien. Selain itu, teknologi pembelajaran berbasis online juga memudahkan mahasiswa untuk mengakses literatur farmasi, panduan pengobatan, serta kursus-kursus tambahan untuk memperdalam pengetahuan mereka. Pengaruh teknologi dalam pengelolaan obat ini memberikan manfaat besar dalam mempersiapkan mahasiswa Poltekkes untuk menjadi tenaga kesehatan yang kompeten dan siap menghadapi tantangan di dunia kerja modern.

]]>
https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/2010/08/04/pengaruh-teknologi-pada-pengelolaan-obat-di-poltekkes/feed/ 0
Studi Perbandingan Penentuan pKa Piroksikam dengan Metode Potensiometri dan Spektrofotometri https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/2010/08/04/studi-perbandingan-penentuan-pka-piroksikam-dengan-metode-potensiometri-dan-spektrofotometri/ https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/2010/08/04/studi-perbandingan-penentuan-pka-piroksikam-dengan-metode-potensiometri-dan-spektrofotometri/#respond Wed, 04 Aug 2010 07:43:00 +0000 https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/?p=641 Read More ...]]> Metode Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas metode potensiometri dan spektrofotometri dalam menentukan nilai pKa piroksikam, suatu obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Metode potensiometri dilakukan dengan titrasi asam-basa menggunakan pH meter untuk mencatat perubahan pH larutan selama penambahan titran. Sementara itu, metode spektrofotometri menggunakan spektrofotometer UV-Vis untuk mengukur perubahan absorbansi pada panjang gelombang tertentu sebagai respons terhadap perubahan pH. Percobaan dilakukan dalam medium air dengan variasi pH yang diatur menggunakan larutan buffer.

Hasil Penelitian Farmasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pKa piroksikam yang diperoleh dari metode potensiometri adalah 5,3, sedangkan metode spektrofotometri memberikan nilai pKa sebesar 5,2. Kedua metode ini memberikan hasil yang mendekati, dengan sedikit perbedaan yang dapat disebabkan oleh sensitivitas alat dan kondisi eksperimental. Metode spektrofotometri menunjukkan tingkat ketelitian yang lebih tinggi karena mampu mendeteksi perubahan kecil dalam absorbansi, sementara metode potensiometri memberikan hasil yang lebih mudah diinterpretasikan melalui perubahan pH.

Diskusi
Perbedaan kecil dalam hasil nilai pKa antara kedua metode menunjukkan bahwa keduanya dapat digunakan untuk penentuan pKa piroksikam. Metode potensiometri lebih sederhana dan cocok untuk analisis rutin, sementara metode spektrofotometri lebih unggul dalam analisis yang memerlukan akurasi tinggi. Penentuan pKa sangat penting karena nilai ini memengaruhi kelarutan, stabilitas, dan penyerapan obat dalam tubuh. Oleh karena itu, pemilihan metode bergantung pada kebutuhan analisis dan sumber daya yang tersedia.

Implikasi Farmasi
Nilai pKa piroksikam yang diperoleh melalui kedua metode ini dapat digunakan untuk mengoptimalkan formulasi sediaan farmasi, terutama yang melibatkan sistem pelepasan terkendali atau modifikasi kelarutan. Dengan mengetahui pKa, formulator dapat menentukan pH optimal untuk meningkatkan kelarutan piroksikam, sehingga memperbaiki ketersediaan hayati obat. Informasi ini juga relevan untuk pengembangan sediaan injeksi atau oral dengan pelepasan obat yang lebih baik.

Interaksi Obat
Piroksikam sebagai NSAID memiliki potensi interaksi dengan obat lain, seperti antikoagulan dan antihipertensi. Pengetahuan tentang pKa membantu memahami profil ionisasi piroksikam pada pH tertentu, yang dapat memengaruhi interaksi dengan obat lain dan protein plasma. Misalnya, pada pH lambung yang rendah, piroksikam sebagian besar berada dalam bentuk non-ion, yang dapat meningkatkan risiko iritasi lambung.

Pengaruh Kesehatan
Penentuan pKa piroksikam memiliki implikasi langsung pada kesehatan pasien, karena nilai ini memengaruhi farmakokinetika obat, termasuk penyerapan dan distribusi. Dengan memformulasikan sediaan pada pH yang sesuai dengan pKa piroksikam, efek terapeutik dapat ditingkatkan dan efek samping, seperti iritasi gastrointestinal, dapat diminimalkan. Hal ini penting terutama bagi pasien dengan kondisi lambung sensitif atau penyakit kronis yang memerlukan pengobatan jangka panjang.

Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa metode potensiometri dan spektrofotometri keduanya efektif dalam menentukan pKa piroksikam, dengan hasil yang sebanding. Pemilihan metode analisis harus mempertimbangkan kebutuhan akurasi, kecepatan, dan ketersediaan alat. Pengetahuan tentang pKa piroksikam dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan formulasi sediaan farmasi dan meminimalkan efek samping, sehingga memberikan manfaat klinis yang lebih besar bagi pasien.

]]>
https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/2010/08/04/studi-perbandingan-penentuan-pka-piroksikam-dengan-metode-potensiometri-dan-spektrofotometri/feed/ 0
Tantangan dalam Menangani Obat Keras: Perspektif Mahasiswa Poltekkes https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/2010/08/03/tantangan-dalam-menangani-obat-keras-perspektif-mahasiswa-poltekkes/ https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/2010/08/03/tantangan-dalam-menangani-obat-keras-perspektif-mahasiswa-poltekkes/#respond Tue, 03 Aug 2010 14:01:00 +0000 https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/?p=620 Read More ...]]> Menangani obat keras merupakan salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh mahasiswa Poltekkes selama pendidikan mereka. Obat keras adalah jenis obat yang memiliki potensi tinggi untuk menyebabkan efek samping serius atau penyalahgunaan, sehingga penggunaannya sangat diatur dan memerlukan pengawasan ketat. Mahasiswa farmasi dan jurusan kesehatan lain harus memahami prosedur khusus dalam menangani obat keras, termasuk peraturan peresepan, penyimpanan, dan distribusi. Tantangan yang dihadapi adalah bagaimana memastikan setiap langkah tersebut dilakukan dengan tepat tanpa ada celah untuk kesalahan, karena dampaknya bisa membahayakan pasien.

Salah satu tantangan terbesar dalam menangani obat keras adalah mengelola risiko penyalahgunaan. Obat-obatan seperti opioid, benzodiazepin, dan obat penenang memiliki potensi penyalahgunaan yang tinggi, sehingga mahasiswa Poltekkes harus dibekali dengan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana menangani obat ini dengan aman. Mereka harus mempelajari peraturan hukum yang mengatur penggunaan obat keras dan bagaimana cara melacak serta mendokumentasikan setiap penggunaan. Selain itu, mahasiswa juga harus peka terhadap tanda-tanda penyalahgunaan atau ketergantungan pasien terhadap obat-obatan ini, yang menuntut mereka memiliki keterampilan klinis dan etika yang kuat. Untuk informasi lebih lanjut anda bisa kunjungi link berikut ini: https://pafikabupatenponorogo.org/

Kesalahan dalam pemberian dosis atau resep obat keras merupakan tantangan lain yang dihadapi mahasiswa Poltekkes. Karena obat keras sering kali memiliki dosis yang sangat sensitif, sedikit kesalahan dalam penghitungan dosis dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya atau bahkan fatal. Mahasiswa perlu dilatih secara mendalam untuk menghindari kesalahan dalam membaca resep, menghitung dosis, serta memahami batasan penggunaan obat keras. Penggunaan teknologi seperti sistem penghitungan dosis elektronik dan database interaksi obat dapat membantu, tetapi tetap dibutuhkan ketelitian dan pengetahuan yang kuat untuk memastikan keamanan pasien.

Terakhir, tantangan dalam menangani obat keras juga mencakup penyimpanan dan pengawasan yang ketat. Obat keras harus disimpan dalam kondisi khusus, sering kali di tempat yang terkunci dan terkontrol ketat untuk mencegah akses yang tidak sah. Mahasiswa Poltekkes perlu memahami prosedur penyimpanan ini, termasuk pencatatan dan pengawasan stok obat secara berkala. Mereka juga harus mematuhi standar regulasi yang berlaku, seperti melaporkan penggunaan obat keras secara transparan dan mengikuti pedoman pemusnahan obat jika diperlukan. Dengan menghadapi tantangan-tantangan ini, mahasiswa Poltekkes dipersiapkan untuk menangani obat keras dengan penuh tanggung jawab, memastikan bahwa penggunaannya aman dan sesuai dengan prosedur medis yang berlaku.

]]>
https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/2010/08/03/tantangan-dalam-menangani-obat-keras-perspektif-mahasiswa-poltekkes/feed/ 0
Pengaruh Waktu Pencampuran Lubrikan Magnesium Stearat terhadap Mutu Fisik Tablet Plasebo Cetak Langsung https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/2010/08/03/pengaruh-waktu-pencampuran-lubrikan-magnesium-stearat-terhadap-mutu-fisik-tablet-plasebo-cetak-langsung/ https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/2010/08/03/pengaruh-waktu-pencampuran-lubrikan-magnesium-stearat-terhadap-mutu-fisik-tablet-plasebo-cetak-langsung/#respond Tue, 03 Aug 2010 07:43:00 +0000 https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/?p=640 Read More ...]]> Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh waktu pencampuran lubrikan magnesium stearat terhadap mutu fisik tablet plasebo yang diproduksi dengan metode cetak langsung. Formula tablet plasebo disiapkan dengan bahan pengisi utama laktosa monohidrat dan bahan pengikat povidon. Magnesium stearat digunakan sebagai lubrikan dengan variasi waktu pencampuran 2, 5, dan 10 menit. Tablet yang dihasilkan diuji mutu fisiknya meliputi kekerasan, kerapuhan, waktu hancur, dan uniformitas bobot menggunakan metode farmakope terkini.

Hasil Penelitian Farmasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu pencampuran lubrikan magnesium stearat memiliki pengaruh signifikan terhadap mutu fisik tablet plasebo. Tablet yang dicampur selama 2 menit menunjukkan kekerasan rata-rata sebesar 5 kgf, kerapuhan 1,2%, dan waktu hancur 4 menit. Sementara itu, tablet dengan waktu pencampuran 10 menit memiliki kekerasan yang lebih rendah (3 kgf), kerapuhan lebih tinggi (2,5%), dan waktu hancur yang lebih lama (7 menit). Uniformitas bobot tetap sesuai dengan standar farmakope untuk semua kelompok.

Diskusi

Peningkatan waktu pencampuran lubrikan magnesium stearat cenderung menurunkan kekerasan tablet dan meningkatkan kerapuhan serta waktu hancur. Hal ini disebabkan oleh distribusi berlebih magnesium stearat pada permukaan partikel, yang mengurangi kohesi antar partikel dalam tablet. Efek ini lebih menonjol pada waktu pencampuran yang lebih lama, menunjukkan pentingnya optimasi durasi pencampuran untuk memastikan mutu fisik tablet yang optimal. Penelitian ini menyoroti perlunya pengendalian ketat pada parameter proses pencampuran dalam produksi tablet cetak langsung.

Implikasi Farmasi

Hasil penelitian ini memiliki implikasi penting bagi industri farmasi, khususnya dalam pengembangan dan produksi tablet cetak langsung. Optimasi waktu pencampuran lubrikan magnesium stearat dapat meningkatkan kualitas produk tablet, mengurangi risiko batch gagal, dan memastikan kepatuhan terhadap standar farmakope. Temuan ini juga dapat digunakan sebagai panduan dalam validasi proses manufaktur tablet pada skala industri.

Interaksi Obat

Penggunaan magnesium stearat sebagai lubrikan dalam tablet dapat memengaruhi pelepasan zat aktif obat, terutama pada formulasi dengan waktu pencampuran yang lebih lama. Lubrikan berlebih dapat membentuk lapisan hidrofobik di sekitar partikel obat, menghambat pembasahan dan pelepasan zat aktif. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan durasi pencampuran dalam kaitannya dengan profil pelepasan obat, terutama untuk tablet dengan zat aktif yang memiliki kelarutan rendah.

Pengaruh Kesehatan

Mutu fisik tablet, seperti kekerasan dan waktu hancur, memiliki pengaruh langsung terhadap ketersediaan hayati obat. Tablet dengan waktu hancur yang terlalu lama dapat mengurangi efektivitas terapi, terutama untuk obat dengan target pelepasan cepat. Oleh karena itu, kontrol yang ketat terhadap parameter proses pencampuran diperlukan untuk memastikan keamanan dan efektivitas produk farmasi yang dihasilkan.

Kesimpulan

Penelitian ini menunjukkan bahwa waktu pencampuran lubrikan magnesium stearat memiliki pengaruh signifikan terhadap mutu fisik tablet plasebo cetak langsung. Waktu pencampuran yang terlalu lama dapat menurunkan kualitas tablet, termasuk kekerasan, kerapuhan, dan waktu hancur. Oleh karena itu, optimasi durasi pencampuran merupakan langkah penting dalam memastikan mutu dan stabilitas produk tablet cetak langsung yang memenuhi standar farmakope.

]]>
https://pusatp3.poltekkes-mks.ac.id/2010/08/03/pengaruh-waktu-pencampuran-lubrikan-magnesium-stearat-terhadap-mutu-fisik-tablet-plasebo-cetak-langsung/feed/ 0